PUSARAN.CO– Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 1444 H dan Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat menggelar gerakan pangan murah di halaman Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Adisucipto No.48 Pontianak, Kamis (13/4/2023).
“Terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat yang selalu mengajak kami (Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat) untuk melakukan kegiatan bersama, bersinergi dan berkolaborasi dalam pelaksanaan pencegahan dalam pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023. Pesan dari kami agar produk-produk pangan murah yang disediakan dimanfaatkan secara bijaksana sesuai dengan peruntukannya, karena disini Pemerintah Provinsi hadir pada saat pelaksanaan hari besar keagamaan untuk ikut berkontribusi membantu masyarakat dalam memeriahkan idul Fitri dan hari besar keagamaan Nasional,” terang Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari, S.STP, M.Si.
Seperti kita ketahui, program strategis yang saat ini sedang dilaksanakan yaitu selain pengendalian inflasi dan penurunan angka Stunting di Kalimantan Barat. Dimana setiap Perangkat Daerah termasuk Organisasi Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Barat, diminta untuk mengintervensi apa saja yang dapat dilakukan dalam penurunan angka Stunting yang salah satunya kegiatan gerakan pangan murah pada hari ini.
“Kegiatan ini merupakan ide dari ibu Penasehat kita, Ny. Hj. Lismaryani, untuk selalu aktif dalam melaksanakan pengendalian Inflasi dan penurunan Stunting,” terangnya.
Tak hanya itu, dirinya berharap untuk segera melakukan koordinasi bersama terkait program-program yang dapat disinergikan antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat dengan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat.
“Kami siap membantu untuk pelaksanaannya. Kalau bisa besok kita diskusi lebih lagi walaupun pelaksanaannya setelah lebaran nanti. Sehingga kita bisa memetakan mana saja yang bisa kami bantu,” pungkasnya.
Selanjutnya mengenai produk lokal untuk dijadikan bahan pangan, Ketua DWP Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa dapat dijadikan suatu festival kuliner yang produknya dari bahan lokal, karena dapat memperkenalkan kepada masyarakat bahwa adanya produk pangan lokal pengganti nasi.
“Perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk pengembangan-pengembangan produk lokal, sehingga terciptanya perekonomian kearifan lokal yang ada di Kalimantan Barat dan dengan adanya pangan lokal ini, yang berupa jagung, Sagu, sukun dan aneka umbi-umbian, kita berharap bisa promosi bersama mengajak masyarakat bahwa makan kenyang tidak harus dengan nasi, tetapi dengan Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Kedepan kami juga akan mengikut sertakan dan mengajak hotel-hotel di Kalimantan Barat untuk promosi bersama dengan pangan lokal ini. Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi dan dengan adanya kebiasaan baru masyarakat mengerti bahwa tidak hanya dengan nasi, kita makan dengan kenyang,” jelasnya.(RLS)