PUSARAN.CO-(Kemenag) Bimbingan Mansik Haji Kabupaten Sambas diikuti 304 calon jamaah haji jelas Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Drs. Herlan dalam laporannya pada acara pembukaan Bimbingan Mansik Haji Kabupaten Sambas tahun 2023 yang dilaksanakan di aula PLHUT Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas diikuti oleh Para Kasi/Penyelenggara, Kepala KUA Se-Kabupaten Sambas, Petugas kloter serta pemateri, Senin 08 Mei 2023 pukul 08.30 WIB. Disampaikan pula oleh Kasi PHU tujuan Bimbingan Mansik Haji yaitu Pertama, meningkatkan kualitas pemahaman jamaah terhadap pelaksanaan ibadah haji. Kedua, meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah haji. Ketiga, yaitu meningkatkan dan mengembangkan materi bimbingan ibadah karena materi ini perlu terus di evaluasi, lebih jauh dipahamkan kepada Calhaj untuk melaksanakan tugas tersebut pembimbing jemaah haji berfungsi: (1) Melakukan bimbingan kepada jemaah haji yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat (baik secara perseorangan maupun kelompok. (2) Melakukan bimbingan kepada jemaah haji dengan materi minimal, manasik haji, perjalanan, dan kesehatan, tegasnya.
Dipapapar oleh Kepala Kantor Kementarian Agama Kabupaten Sambas H. Mahmud, S.Ag pada acara pembukaan manasik haji membahas hadits: “Tidak ada balasan bagi haji mabrur selain surga,” (HR Bukhari), dari hadits di atas bahwa sebagian dari tanda mabrurnya haji seseorang ada tiga. Pertama, santun dalam bertutur kata. Kedua, menebarkan kedamaian. Dan ketiga, memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar. Haji mabrur bukan hanya diraih seorang yang telah menjalankan ibadah haji dengan mengikuti syariat yang ada tetapi juga memberikan dampak positif setelah ia kembali dari ibadah hajinya. Dampak positif inilah yang kemudian bisa dirasakan oleh keluarga maupun masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian social ungkapnya.
Beliau mengajak para calhaj benar-benar memahami dan mengikuti bimbingan manasik haji untuk meraih haji mabrur, yaitu Pertama, luruskan niat beribadah. Tunaikan ibadah haji sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah agama dan memenuhi Rukun Islam kelima. Dengan meluruskan niat, dapat menjaga kemurnian tujuan berhaji. Jauhkan pikiran dari hasrat untuk menaikkan status sosial atau sekadar pamer kesalehan. Kedua, memahami filosofi di balik rukun haji dan wajib haji. Selain itu, kuasai bacaan-bacaan doa dalam tahapan-tahapan ibadah haji. Ini bisa membantu lebih khusyu’ ketika beribadah kelak di Tanah Suci. Ketiga, fokus pada hal yang substantif selama berhaji. Selama di Tanah Suci, fokuskan pikiran dan energi untuk melakukan rukun haji dan wajib haji secara khusyu’. Ada 6 rukun haji yaitu ihram (niat), wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sa’i, bercukur (tahalul) dan tertib. Apabila tidak melaksanakan salah satunya, maka ibadah haji tak sah imbuhnya., dilanjutkan dengan pembacaan do’a oleh Kepala KUA revitalisasi Kec. Sambas Ahadi, S.Sos. (RLS)